Senin, 27 April 2009

Kenapa Ngejalanin Oriflame?


Akhir-akhir ini sering banget pertanyaan itu diajukan kepada saya. Dari teman-teman, kerabat waktu arisan keluarga, dan yang paling sering tentunya orang yang saya prospek.

- Rini: "gue bingung, kok elo mau sih jalanin Oriflame? kan produknya gitu deeh..." *saya ga ngerti maksud gitu deh-nya dia apa*

- Vita: "waktu liat status-status elo di FB, gue heran, kok elo jalanin oriflame sih? Emangnya dari Suar (suami saya-red) ga cukup?"

- Evi (sepupu): "kenapa sih Teh, kok ngejalanin Oriflame?"

- Butet: "Kok oriflame-an sih Nin, bukannya suami kerja di perusahaan minyak?" *so what gitu lwooh?*

Masih banyak pertanyaan serupa yang kurang lebih maksutnya sama. Kenapa saya ngejalanin Oriflame?

Okee, saya cerita dulu ya, sedikit aja tentang diri saya *narsis*. Sekarang ini saya full time mom buat ke-3 anak saya, 2 balita dan 1 baby. Sebelum punya anak, saya pernah bekerja sebagai Asisten Produser di salah satu Production House, sebagai sekretaris di salah dua perusahaan swasta, sebagai sekretaris Direksi di salah satu BUMN, dan balik lagi ke Prroduction House sebagai Producer merangkap Managing Director perusahaan tersebut.

Saya berhenti bekerja karena hamil dan punya anak, setelah menunggu selama 5 tahun pernikahan. Selain itu, keputusan saya untuk tidak kembali bekerja kantoran karena kondisi pekerjaan suami saya, yang on-off berada di antara anak-anak saya. Selama saya menjadi full time mom, bukan berarti saya tidak mempunyai kegiatan selain mengurus anak, suami dan rumah tangga. Saya kerap menjadi freelance partner untuk PH yang dikelola oleh teman-teman saya semasa saya bekerja dulu, beberapa kali juga menjadi freelancer di Event Organizer. Selain itu, saya juga menjadi guru privat Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Dan yang selalu saya kerjakan, dan amat sangat saya nikmati, dari SMA hingga kini adalah sebagai 'home baker', saya menerima pesanan kue.

Pada dasarnya saya ini orang yang ngga betah dirumah, sangat suka pergi, seneng sibuk, ngga bisa ngerjain hal yang monoton dan saya juga sangat suka berteman dan bertem orang-orang *teman-teman lama,maupun orang baru di kehidupan saya*. Makanya saya ngga bisa cuma 'bertitel' full time mom, dan bener-bener ngerjain semua tetek bengek suami, anak dan rumah. Bisa stress dan mati berdiri :P Daaannn, yang ngga kalah penting, saya ini doyan belanja, doyan ngopi sambil ngobrol-ngobrol, doyan makan enak, doyan jalan-jalan di dalam dan luar kota *cita-cita pengen banget bisa keliling dunia*, doyan beli barang-barang lucu buat anak-anak saya *eh itu mah sama ya..doyan belanja :)* Dan, kedoyanan saya semua ini butuh yang namanya UANG. Jadi, saya pasti semangat ngerjain hal-hal yang menghasilkan uang (seperti kerjaan-kerjaan yang saya sebut diatas). Lho, seperti kata teman-teman dekat saya: "emang gaji suami kurang? ga cukup? masih aja nyari-nyari uang?". Alhamdulillah, suami saya punya pekerjaan yang baik, sangat baik juga tentu uangnya *hehe, maaf narsis lagi". Paling tidak, lebih dari cukup untuk mensejahterakan saya dan ketiga anak saya dengan hal-hal yang sesuai dengan keinginan kami (bukan lagi kebutuhan). Tapi kan kurang bijak juga *ehem..!* kalo untuk memenuhi "kebutuhan" saya yang lebay di atas tadi keseringan pake uang suami. Biarlah beliau kerja untuk kehidupan kami sekarang dan dan yang terbaik untuk anak-anak kami yang utamanya.

Sampai pada suatu hari saya ditawari bisnis Oriflame ini sama seseorang yang luar biasa, upline saya, Meuthia Rizki, yang notebene keponakan suami saya. *sstt..dia ini levelnya Diamond Director, penghasilan ga kurang dari 40 juta perbulan* dan beliau menjalankan ini sudah 4 tahun. Saya berfikir, hiks, umur anak saya yang pertama hampir 4 tahun, kenapa yang saya kerjakan selama itu tidak menghasilkan seperti yang dia hasilkan? Akhirnya saya bergabung, awalnya saya bergabung, jujur, untuk mencari kegiatan (dan uang tentunya) - karena kegiatan pribadi saya ujung-ujungnya cuma 2 hal: earning or spending money, dan saya mau kedua-duanya seimbang, earn hard, spend hard, halah!! Saya ngejalanin Oriflame ini dengan easy dan fun. Karena kerjaannya 'cuma' ketemu orang, ngobrol dan cerita tentang bisnis ini, closing. Udaahh..gitu doang. Asiik banget deh, itu kan saya banget. Ya jalan-jalannya, ya ketemu orang-orangnya, ya cerita-ceritanya. Eh, awal bulan ada transferan dari Oriflame yang masuk ke rekening. Duuuhh...senang di hati..:)

Jadi kalo awal-awal saya menjalankan ini ada yang tanya, akan saya jawab: untuk mengisi waktu luang sambil Alhamdulillah dapet uang.

Tapi lama kelamaan saya mulai menyadari dan ingin serius menjalankannya. Karena hanya di bisnis ini saya mendapat HUGE PACKAGE. Selain dua hal yang saya sebut diatas, saya juga mendapat banyak teman baru dan semangat baru. Karena yang kita perlukan di bisnis ini yang utama adalah PEOPLE, jadi mau ga mau saya juga jadi punya banyak teman, terutama teman satu tim. Senangnya, yang mikirin dan doain bisnis kita ini bukan hanya kita sendiri, tapi juga orang-orang dalam tim kita yang jumlahnya banyaakk bangeedd...

Semakin lama saya menjalani bisnis ini juga membuat saya mempunyai wawasan yang lebih luas dan ilmu-ilmu dalam pengembangan diri, karena disini banyak trening pembinaan. Dari beberapa trening pembinaan yang saya ikuti, semuanya memberikan hasil yang sangat positif untuk diri saya. Jadi saya ga cuma melulu mikirin urusan domestik yang ga bisa dipungkiri membuat stress. Saya menjadi lebih bersemangat, percaya diri dan tetap rendah hati....beneran...*wink..wink*

Walaupun saya full dan fokus menjalankan bisnis ini, tapi saya tetap mempunyai kebebasan waktu. It's the most important thing, karena biar bagaimanapun, sesibuk-sibuknya saya, tetap prioritas waktu saya adalah untuk ke-3 anak saya. Prinsip saya, the best I can give to my children adalah LOVE and TIME. Saya tetap bisa mengurus mereka di pagi hari, mengantar dan menjemput sekolah, menemani bermain di sela-sela jadwal prospek, dan memberikan ASI Ekslusif buat baby saya. Cerita tentang effort saya dalam memberikan ASI Ekslusif nanti di chapter yang lain :

Saya ini orangnya spontan, jarang sekali punya plan matang. Apa yang saya jalani sekarang, karena saya mikir untuk sekarang. Tapi mempunyai 3 anak, memaksa saya untuk hidup yang lebih terencana, terutama masalah keuangan. Ga menutup mata juga dengan adanya krisis global sekarang, yang mungkin nantinya akan memberi dampak kurang baik untuk financial keluarga kecil saya. Mengingat, banyak banget pensiun dini, dirumahkan, PHK, apapun itu namanya, yang terjadi pada orang-orang sekeliling saya. Biar bagaimanapun, suami saya kan karyawan juga. Jadi, saya mengibaratkan, sekarang ini saya sedang duduk di bean bag yang nyaman. Kalau saya terus-terusan duduk disini, bukan ga mungkin isinya akan peyot, lama-lama kempes dan keras, membuat saya tidak nyaman lagi. Jadi saya membuang sedikit rasa malas *kan kalo duduk di bean bag suka males bangun*, untuk membuat bean bag itu berubah menjadi spring bed yang sangat nyaman dan empuk, yang ukurannya besaaaar, biar di saat suami dan anak-anak saya ingin ikut merasakan keempukannya bisa sama-sama saya tiduran diatas spring bed tersebut :) mudah-mudahan ngerti apa yang saya maksud ;)

Selain itu, saya hidup kan bukan hanya dengan suami dan ke-3 anak saya. Saya masih punya orang tua, yang masih sehat kalo saya ajak umroh bareng2 atau saya ongkosin jalan-jalan ke luar negeri. Bukan cuma itu, saya masih ingiiin sekali membahagiakan mereka dengan banyak hal, yang saya yakin bisa saya dapatkan kalau saya serius menjalankan bisnis ini. Saya juga punya kaka, ade, yang walaupun mereka udah punya kehidupan sendiri, masih ingin saya bahagiakan. Belum lagi para keponakan, senang rasanya bisa memberi sesuatu yang mereka impikan.

Dengan menjalankan bisnis ini juga, membuat saya berani merancang masa depan yang jauuuh lebih baik. Kalau kemarin-kemarin saya dan suami hanya memikirkan untuk masa depan yang lebih baik buat ke 3 anak kami *biarin deh, sekolah dan masa depan cerah ceria ke 3 anak saya, jadi tanggung jawab suami *, saat ini saya merancang masa depan yang sangat baik buat kehidupan saya dan suami di masa tua kami. Pernah teman saya ketawa waktu saya bilang begitu..”hihihi...masih jauh kaleee” gitu katanya. Ga papa, sesuatu yang direncanakan dari jauh kan Insya Allah hasilnya akan jauh lebih baik juga. Saya bilang sama suami saya “Yang, dengan saya menjalankan Oriflame ini, Insya Allah nanti tua kita hepi, ga pusing sama urusan uang karena cuma ngandelin pensiun kamu. Ga usah nurunin style gaya hidup karena udah tua, kalo sekarang bisa ke mal kapan aja, ntar tua bisa naik haji tiap tahun, bisa umrah kapan aja, sesering yang kita mau. Kita punya rumah di salah satu negara Eropa *suami saya memilih Inggris, hihihi*, menikmati masa tua, dia bisa tetap nge-band, sambil sekali2 nunggu anak cucu datang berkunjung. Amiiin...” Saya bilang juga, itung-itung saya ‘bayar’ kelelahan dia dan tanggung jawab besarnya selama masih mampu bekerja untuk saya dan anak2. Suami saya sih cuma manggut-manggut sambil senyum-senyum. Tapi saya yakin dia mendukung, karena kalau saya pamit untuk prospek, dia selalu mengijinkan dan kemarin dia menawarkan netbook Acer Aspire 1 yang imut tapi keren itu untuk menemani saya presentasi menggantikan laptop yg dipinjamkan ke saya selama ini :)

Karena saya sangat happy menjalankan bisnis ini, membuat diri saya jadi lebih bersemangat dalam menjalani hidup. Hal itu baik sekali untuk anak-anak dan suami saya. Karena saya yakin banget, anak-anak yang diasuh oleh ibu yang bahagia, akan membuat mereka tumbuh menjadi anak-anak yang bahagia dan percaya diri. Begitu juga hubungan saya dengan suami, karena saya bahagia, saya bisa menempatkan diri sebagai istri sekaligus teman, sahabat, advisor, motivator, di saat dia membutuhkan someone to share with.

Wuuiihh...dimana lagi saya bisa cari bisnis kaya begini. Alhasil saya mulai melupakan alternatif2 kegiatan saya, saya hanya ingin fokus disini..ORIFLAME.

Jadiiii...buat yang masih suka nanya-nanya kenapa saya ngejalanin Oriflame, cerita panjang diatas itu adalah jawabannya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar